Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dispendik Kota Surabaya Batalkan Sekolah Tatap Muka SD Dan SMP

Editor : Andi Dara | 13:55 WIB

Dok.newspantau/istimewa

NEWS-PANTAU.COM, Surabaya – Dalam mensikapi situasi pandemi Covid-19 yang meningkat di awal tahun 2021, Dinas Pendidikan Kota Surabaya memastikan membatalkan rencana sekolah tatap muka untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Hingga saat ini, Pemkot Surabaya masih memberlakukan simulasi sekolah tatap muka. Salah satunya di SMPN 1 Surabaya, yang sudah menerapkan protokol kesehatan berupa mewajibkan siswa menggunakan masker dan faceshield, mengatur jumlah siswa, serta mewajibkan untuk cuci tangan.

Dalam rilis yang diterima media ini. Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo beralasan, sampai saat ini masih terjadi lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 yang tinggi di Surabaya. Di sisi lain, banyak siswa yang pada saat liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 ternyata tetap menjalani liburan.

“Memang kita tunda karena setelah kita melihat bahwa ketika liburan banyak yang melakukan liburan. Oleh karena itu, kemudian kita lakukan evaluasi, nanti kita akan lakukan rapat kordinasi dengan para pakar dan lembaga berkompeten terkait itu agar keputusan pmebelajaran ke depan yang paling tepat, agar tidak membuat klaster baru,” kata Supomo kepada wartawan newspantau saat meninjau simulasi sekolah tatap muka di SMPN 1 Surabaya. Rabu (6/1/2021).

Selain itu, imbuh Supomo, masih banyak para wali murid yang tidak memberikan persetujuan untuk sekolah tatap muka.

“Dalam SKB empat menteri, sekolah tatap pmuka berjalan apabila wali murid memberi izin, ada persetujuan komite sekolah, persetujuan kepala sekolah, dan terakhir persetujuan kepala daerah. Nah, sampai saat ini yang beri izin, khususnya wali murid belum belum banyak yang memberi persetujuan,” jelasnya.

Sementara itu, Selila Florial Nurul Iman siswa kelas tiga SMP angkat bicara, bahwa ia mengaku kecewa dengan keputusan pembatalan sekolah tatap muka. Pasalnya, pembelajaran dari yang dilakukan sebelumnya dirasa tidak efektif.

“Saya kurang seneng karena selama ini nunggu sekolah tatap muka. Semoga aja segera diberlakukan lagi sekolah tatap muka karena sekolah daring kurang efektif, saya juga kurang jelas, kadang kendala sinyal juga,” tandas Selila.(and/rr).

HUT JATIM KE -75
T