PPKM Mikro Di Surabaya Dimulai Besok, Apa bedanya Ya?
Editor : Andi Dara | 19:55 WIB
News-Pantau.com, Surabaya - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro akan segera dilakukan. Rencananya, PPKM Mikro akan berlangsung tak sampai 12 jam lagi.
Hal tersebut pun dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Senin (8/2/2021). Whisnu mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) akan melaksanakan PPKM Mikro besok pada Selasa (9/2/2021) hingga Senin (22/2/2021) mendatang.
Terkait penerapan PPKM Mikro, Whisnu menyebut inovasi Kampung Tangguh menjadi sektor yang paling penting.
Menurutnya, Kampung Tangguh adalah leading sektor pada tingkat kelurahan di Kota Surabaya.
Dia ingin penerapan Kampung Tangguh di Surabaya benar dilaksanakan, dengan melakukan upaya pembatasan kegiatan masyarakat serta penegakan disiplin protokol kesehatan (prokes), baik untuk warga itu sendiri maupun pendatang.
“Kalau bicara PPKM Mikro, kita bicara zona merah kalau 2 ke atas. Kalau ada 2 ke atas kasus, berarti daerah itu sudah zona merah, nanti akan kita blok, lalu kita tracing, testing,” kata Whisnu kepada awak media, Senin (8/2/2021).
Bila ditemukan orang dengan gejala atau teridentifikasi Covid-19, kata Whisnu, harus segera ditindaklanjuti. Pemkot Surabaya melalui Kampung Tangguh akan mengisolasi orang terinfeksi Covid-19 ke Rumah Sakit (RS) rujukan.
“Kalau ditemukan kasus (positif Covid-19), langsung kita isolasi di Hotel Asrama Haji atau RS Rujukan,” katanya.
Whisnu ingin semua pihak dari tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW wajib menerapkan aturan yang tegas. Misalnya, tak memperbolehkan pasien positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah dengan alasan kasus positif Covid-19 dari klaster keluarga menjadi yang tertinggi di kota pahlawan.
“Tiga minggu saya instruksikan, tidak ada isolasi mandiri. Karena, kasus tertinggi isolasi mandiri di rumah,” tuturnya.
“Masukan dari kecamatan, agar RS tidak memberikan rekomendasi untuk isolasi mandiri. Kalau untuk RS pemerintah aman, tapi kalau RS swasta kita minta jangan beri rekomendasi untuk isolasi mandiri, harus komunikasi dengan tim Satgas (Satuan Tugas) Kota Surabaya,” kata mantan Wakil Wali Kota Surabaya itu.
Whisnu berharap, Satgas dan pemerintah terus berupaya mencegah penularan corona dengan terus menyosialisasikan prokes dan menggelar operasi yustisi pada titik-titik keramaian di Ibu Kota Jatim.
Pihak Whisnu akan tetap memberikan bantuan kepada para penyelenggara Kampung Tangguh di perkampungan-perkampungan. Bantuan yang dia maksud berupa uang hingga barang, seperti desinfektan dan sprayer.
Perihal persiapan pelaksanaan PPKM Mikro, Pemkot Surabaya mengundang dan melibatkan pihak kecamatan beserta instansi terkait, mulai dari TNI, Polri, sampai camat setempat untuk mengoordinasikan persiapan penerapan PPKM Mikro dalam sejumlah wilayah di Kota Surabaya. (anam/gus/met).