Hadiri Sertijab Bupati Dan Wakil Bupati Lamongan, Gubernur Khofifah: Kami Support Modernisasi Dan Bangkitnya Ekonomi Pasca Pandemi
Editor : RomyAL | 06:25 WIB
![]() |
![]() |
Dok.newspantau/istimewa.
News-Pantau.com, Lamongan -Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hadir dalam acara serah terima jabatan Bupati Lamongan dari Plh. Bupati Aris Mukiyono kepada Bupati Yuhronur Efendi pada Sabtu (6/3/2021), Sertijab ini dilaksanakan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lamongan yang dipimpin secara langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam arahannya, Gubernur Khofifah merasa takjub akan sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan. Selain menjadi lumbung pangan Jawa Timur, menurut Khofidah, Lamongan juga memiliki potensi UMKM yang sangat besar.
“Lamongan memiliki sentra kerajinan berupa kain tenun di Kecamatan Maduran. Usaha yang sudah merambah ke berbagai daerah hingga pasar Timur Tengah ini tak membutuhkan banyak proses, bahkan masih menggunakan peralatan tradisional,” ungkap Khofifah.
“Rupanya kain songket, tenun saya hampir 70 persen produk Lamongan. tapi belinya malah tidak di Lamongan. Nah peluang besar disini. Sehingga ketika kita berbicara UMKM harus ada marketnya,” terangnya.
“Menurut Khofifah Jika tenun ikat Lamongan ini terus ditumbuh kembangkan, rasanya ini akan menjadi potensi yang dahsyat sekali sehingga kedepannya bisa dinikmati kesejahterannya oleh masyarakat,” katanya.
“Pertanian Lamongan menjadi lumbung padi Jawa Timur, Jatim sangat support terhadap modernisasi pasar ikan. Selain itu kehutanan, termasuk jagung, potensi bahari, tambak ikan di Lamongan sangat besar. Hal-hal ini menjadi bangkitnya ekonomi pasca pandemi,” terang perempuan no satu di Jatim ini, dilangsir newspantau.com Minggu (7/3/2021).
Di bidang perekonomian, pertanian Lamongan khususnya komoditi padi telah menjadi produsen terbesar di Jawa Timur sebesar 1.172.965 ton dan menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Di samping padi, produksi jagung dengan sistem yang lebih modern produktivitasnya mampu ditingkatkan dari yang semula 5,7 ton perhektar menjadi 10 ton per hektar.
Selain kerajinan songket dan agrarianya, lanjut Khofifah, Lamongan juga memiliki potensi bahari yang luar biasa.
Khofifah mengharapkan, adanya modernisasi terhadap pasar ikan bisa dilakukan dengan menyiapkan kebutuhan coldstorage yang lebih besar agar bisa dirasakan tidak hanya masyarakat Kabupaten Lamongan.
Tak hanya itu, Khofifah juga menyampaikan, terkait rencana proyek nasional sesuai Perpres 80 tahun 2019 yakni infrastruktur Sungai Bengawan Solo dalam mengatasi banjir yang berdampak bagi masyarakat Lamongan dan sekitarnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Lamongan sesuai dengan harapan. Hal ini ditunjukan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat.
“Pada tahun 2020 IPM Lamongan sebesar 72,58, masuk dalam kategori tinggi dan peringkat 16 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur,” ungkap Bupati YES.
Sedangkan di bidang manajemen pemerintahan, Pemkab Lamongan telah melakukan reformasi birokrasi secara optimal. Hal ini ditunjukan dalam empat tahun berturut-turut Pemkab Lamongan mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Selain itu sistem akuntabilitas pemerintahan (SAKIP) Kabupaten Lamongan selama dua tahun terakhir mendapat predikat “A” (Sangat Baik).
Atas berbagai capaian yang sudah baik ini, Bupati Yuhronur bersama Wabup Abdul Rouf akan menjaga kesinambungannya demi terwujudnya kejayaan Lamongan yang berkeadilan.
“Dalam mewujudkan visi tersebut, Kami memiliki 5 misi pembangunan, yakni fokus ekonomi, fokus pembangunan manusia, fokus infrastruktur, fokus kesejahteraan dan sosial serta dokus tata kelola pemerintahan,” pungkasnya. (Romy/red).