Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perpanjangan PPKM mikro Kedua Covid-19, Gubernur Khofifah: Berharap Masyarakat Jatim Tidak Lengah dan Waspada, tetap disiplin Prokes

Editor : Andi Dara | 18:10 WIB

Dok.newspantau/istimewa.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat jumpa pers mengumumkan perpanjangan PPKM mikro kedua kalinya, 9-22 Maret 2021.
------------------------------------------

News-Pantau.com, Malang - Meski menunjukkan hasil signifikan menyebarkan penyebaran Covid-19 dan membuat semua daerah berubah status jadi zona kuning. Pemprov Jatim perpanjangan kedua kalinya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro mulai 9 sampai 22 Maret 2021.

PPKM mikro diperpanjang berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Covid 2019.

“Kita terus melakukan evaluasi pelaksanaan PPKM Mikro baik tahap pertama maupun kedua. Dari data yang ada kami melihat bahwa terdapat banyak hasil yang menggembirakan dari berbagai Indikator Epidemiologis, ”ungkap Gubernur Khofifah, saat ditemui awak media usai sertijab Bupati Malang, Senin (8/3/2021).

Dalam rilisan diterima newspantau.com, Khofifah menyampaikan, selama pelaksanaan PPKM mikro, telah memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap penurunan penyebaran Covid-19 di Jatim. Hal ini dibuktikan pada awal Januari terdapat delapan zona merah. Dan saat ini sudah tidak ada zona merah lagi, bahkan 16 kabupaten / kota di Jatim atau sekitar 42% sudah masuk di zona Kuning.

“Alhamdulilah saat ini di Jatim sudah tidak ada zona merah, dan 42% kabupaten / kota sudah masuk di zona kuning. Ini menunjukkan bahwa penerapan PPKM Mikro ini sudah di jalur yang benar, ”ungkap Khofifah.

“Karenanya, sesuai Inmendagri No. 5 Tahun 2021, maka PPKM Mikro akan membuat di Jatim. Tentunya, dengan meningkatkan optimalisasi pelaksanaannya, agar semua daerah di Jatim bisa masuk zona kuning bahkan hijau, ”lanjutnya.

Selain itu, lanjut Khofifah, hasil signifikan juga tampak pada penurunan jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi biasa maupun ICU. Selama PPKM tahap 1 dan 2, dan PPKM Mikro tahap 1 dan 2 BOR isolasi di Jatim menurun dari 79% menjadi 35%. BOR ICU juga turun dari 72% menjadi 52%. Artinya, keterisian rumah sakit di Jawa Timur sudah sesuai syarat dari WHO yakni dibawah 60%.

“Ini artinya bahwa PPKM Mikro betul-betul memberikan dampak luar biasa terhadap penurunan kasus Covid-19 di Jatim. Maka dukungan dari semua pihak baik TNI / Polri dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan PPKM Mikro tahap ketiga ini, hasilnya bisa maksimal, ”tandas Khofifah

Menurut Khofifah, baik PPKM maupun PPKM Mikro memang sudah menunjukkan beberapa hasil yang signifikan, namun masih diperlukan upaya yang lebih besar lagi untuk dapat menurunkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur melalui penambahan PPKM Mikro. Untuk itu, seluruh masyarakat di Jatim diharapkan jangan sampai lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, menjuhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi.

“Pelaksanaan PPKM Mikro tahap pertama dan kedua ini memang mampu menyebarkan penyebaran Covid-19 di Jatim, namun saya berpesan agar masyarakat jangan sampai lengah dan terus tingkatkan disiplin dalam menerapkan protkes,” tegas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga kembali meminta bantuan kepada beberapa kepala daerah yang mampu menekan laju penyebaran Covid-19 di daerahnya untuk memberikan rekomendasi strategis. Harapannya agar strategi tersebut dapat diadaptasi oleh daerah lainnya.

“Kami mohon untuk para wali kota dan bupati bisa menjelaskan upaya yang telah dilakukan sehingga dapat diterima di Kota dan Kabupaten lain. Ini penting, sebagai rekomendasi untuk upaya optimalisasi pelaksanaan PPKM Mikro tahap selanjutnya di Jatim, ”pungkas Gubernur Khofifah. (Anm/Andr).

HUT JATIM KE -75