Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Optimis Move On Dari Masa Sulit Pandemi, Warga Jatim Salut Dengan Spirit Gubernur Khofifah

Editor : GuWawan | 09:40 WIB

Dok.newspantau/istimewa.
Ning Lia Istifhama saat dialog sebagai narasumber kamisan gerindra bertemakan: Gubernur Khofifah ajak masyarakat Jatim spirit "Move On" dari Pandemi Covid-19, Kamis (13/8/2021).
-------------------------------------------------------------------------------

News-Pantau.Com, SURABAYA -Pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengajak masyarakat Jawa Timur untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1443 Hijriah sebagai momentum move on dari pandemi Covid-19, panen respon positif dari warga Jatim. 

“Spirit move on itu artinya bangkit dari masa sulit. Ini namanya do’a yang harus diamini banyak orang. Kalau ada yang mempertanyakan, malah kami warga Jatim mempertanyakan maksud tujuan pihak-pihak yang memplintir spirit tersebut,” tegas Sulaiman Darwis, Sekjen Madas Jatim.

Senada dengannya, ning Lia yang baru-baru ini disebut sebagai Kartini Millenial oleh seorang ‘omar bakri’ (pendidik) dari Sumenep.

“Pernyataan beliau sangat jelas dan tidak ada kesan ambigu. Bahwa istilah move on tersebut merujuk pada move on atau bangkit dari masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19. Optimisme dan semangat yang beliau gelorakan ini selaras dengan spirit Islam bahwa setelah kesulitan terdapat kemudahan. Harus ini sangat penting terinternalisasi dan menjadi brainstorming.”

Ning Lia yang saat itu hadir sebagai narasumber dalam dialog Kamisan Gerindra (13/8) yang bertajuk: Gubernur Khofifah Ajak untuk Move On dari Covid 19, Tepatkah?, dengan lugas menyatakan 100 persen tepat dan sepakat.

“Ibu Gubernur melekatkan makna semangat dengan tetap menekankan pada penerapan protokol kesehatan dengan tepat.  Kedua unsur ini terintegrasi dan tidak terpisahkan. Dengan begitu, jika kita melihat istilah tersebut secara utuh dan obyektif, maka inilah yang menjadi solusi yang kita butuhkan.”

“Terlebih, spirit move on sebagai stimulus bagi kita untuk membangun resiliensi, ketangguhan. Hal ini sangat seirama dengan spirit Dirgahayu RI ke 76 tahun yang menggelorakan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. Kita yang saat ini tidak terbelenggu penjajahan seyogyanya lebih optimis untuk menghadapi persoalan setelah negara ini merdeka. Sudah kewajiban kita untuk meneladani ketangguhan para pendahulu,” pungkasnya.

(Red).