Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seru, Sosok Lawan Tangguh Khofifah Bakal Sengit di Pilgub Jatim 2024, PKB - PDIP Siapkan Calonnya!

Editor : Taufik H | 00.01 wib
PKB - PDIP dan Khofifah Indar Parawansa Calon Gubernur di Pilgub Jatim 2024.
---------------------------------------------------------------------------
NewsPantau.com -- Secara kepopuleran dan elektabilitas, Khofifah Indar Parawansa belum ada yang menandingi sebagai figur kuat calon Gubernur di Pilgub Jatim 2024 (pilkada mendatang).

Tapi sebenarnya ada setidaknya 2 figur yang bisa menjadi lawan tangguh Khofifah di Pilgub Jatim 2024, meski namanya tak pernah masuk daftar survei.

Bukan tanpa alasan, figur tersebut dinilai lawan yang cukup sepadan bagi Khofifah sebagai Ketua Umum (ketum) Muslimat NU dan juga merupakan Calon Gubernur Jatim petahana.

Ini lantaran sosoknya merupakan tokoh nasional, berpengalaman sebagai pimpinan DPR RI, MPR RI hingga pernah menjabat sebagai menteri dan berstatus ketua umum partai.

Tak hanya itu, ada pula sosok yang pernah ikut pada gelanggang pertarungan level Pemilihan Presiden.
Sosok pertama yang dimaksud yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu tengah dipertimbangkan PDIP untuk jadi lawan Khofifah.

Namun adapula isu terbaru yang berkembang jika PDIP tengah berupaya merapat ke kubu Khofifah dan menawarkan Risma sebagai calon wakil gubernur pada Pilgub Jatim 2024.

Sementara itu, sosok lainnya yang menjadi calon lawan kuat Khofifah tapi memilih tak bertarung di Pilgub Jatim 2024 yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan partainya masih menggodok dan menyimpan sosok bakal calon gubernur yang akan diusung di Pilkada Jatim. 

Karena Jazilul mengakui bahwa Khofifah Indar Parawansa, petahana saat ini adalah lawan yang kuat di Pilkada Jawa Timur. 

"Ini sedang digodok, sebab di Jatim memang tidak mudah untuk menyebut nama karena kami sudah tahu siapa lawannya, ya kan," jelas Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024).
Hj Khofifah Indar Parawansa.
Pihaknya, kata dia, saat ini masih melihat dinamika politik ke depan.

"Yang kuat kan itu (Khofifah), makanya kita sembunyikan dulu milik kita. Nanti kita lihat sambil jalan, siapa yang paling layak untuk kompetisi," jelas dia.

Jazilul juga membantah jika Ketum Muhaimin Iskandar bakal bertarung di Pilgub Jatim.

"Gus Muhaimin gak mungkin, ngapain, untuk apa kita beber-beberkan hari ini, sampai hari ini gak ada pembahasan Gus Muhaimin. Gus Muhaimin ada tempat yang lebih mulia dari pada Gubernur Jatim," jelas dia.

Sementara itu, untuk Pilkada Jakarta, PKB juga masih melihat-melihat calon yang akan diusung.

Salah satu yang dijagokan PKB adalah kadernya Ida Fauziyah.

"Sama. DKI juga begitu, ada Bu Ida Fauziyah, ada macam-macam," ungkap dia.

Kejutan PDIP

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengindikasikan bahwa partainya sedang mempertimbangkan kerja sama dengan Partai Gerindra untuk mendukung Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2024.

Meskipun PDIP dan Gerindra berseberangan dalam Pemilihan Presiden, Hasto menekankan bahwa dinamika politik di tingkat daerah dapat sangat berbeda.

Selain itu, kerja sama antara kedua partai tersebut pernah terjadi setelah Pemilihan Presiden 2019 lalu.

"Ketika 2014, 2019, Pak Prabowo berhadapan dengan Pak Jokowi itu pun kami ada kerja sama di dalam pelaksanaan Pilkada serentak. Sehingga tidak ada persoalan di dalam membangun kerja sama, karena dinamika politik daerah itu berbeda dengan tingkat nasional," ucap Hasto di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/4/2024) lalu.

Saat ditanya apakah kerja sama dengan Gerindra akan mencerminkan sikap PDIP di pemerintahan ke depan, Hasto Kristiyanto tidak memberikan jawaban tegas.

Dia menyatakan bahwa PDIP akan terus memegang prinsip merangkul seluruh komponen untuk memastikan pembangunan semesta berencana dilaksanakan dengan baik.

Meskipun demikian, Hasto menegaskan bahwa PDIP akan tetap berjuang untuk menegakkan demokrasi dan kedaulatan rakyat, serta memastikan bahwa kontestasi politik berjalan secara adil.
"Yang penting kontestasi yang fair. Kontestasi yang tidak melibatkan alat-alat negara, yang tidak melibatkan sumber daya negara," katanya.

Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Jawa Timur mengakui sedang melakukan pendekatan kepada eks Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk mempertimbangkan maju di Pilgub 2024.

Namun, Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, menegaskan bahwa proses ini belum mencapai tahap dukungan resmi.

Ini masih dalam tahap penjajakan, untuk memahami sejauh mana minat dan pandangan Khofifah Indar Parawansa terhadap PDIP.

"PDIP lagi merayu Mbak Khofifah," ujar Said di sela kegiatan Ramadhan di Kantor PDIP Jatim di Surabaya, Minggu (31/3/2024) malam.

Sementara itu, menurut Direktur ARCI Baihaki Siradj, kemungkinan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menantang petahana Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024 bisa terjadi jika partai PDIP berkolaborasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
“Tatkala nanti Risma berkoalisi dengan PKB, ini yang bisa memberi suatu pukulan terhadap calon inkumben Khofifah-Emil Dardak,” kata Baihaki saat dihubungi, Ahad, 31 Maret 2024.

Menurut Baihaki, elektabilitas Khofifah memang lebih tinggi daripada pesaing terdekatnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Risma.

Tetapi, jika PDIP mau berkolaborasi dengan PKB, persaingan dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur masih bisa tetap sengit.

Survei Pilgub Jatim 2024

Pemilihan Gubernur Jawa Timur atau Pilgub Jatim 2024 diprediksi akan jadi pertarungan Gubernur petahana Khofifah Indar Parawansa melawan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Meskipun berdasarkan survei Cagub Jatim 2024 terbaru, nama Khofifah Indar Parawansa terlalu mendominasi.

Sementara itu Cak Imin disebutkan masih kalah elektabilitas dari calon-calon lainnya.

Bahkan survei terbaru Pilgub Jatim 2024 nama-nama yang muncul sebagai Cagub Jatim potensial berasal dari figur pendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Meski demikian, PKS sebagai pendukung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 nampaknya bakal melabuhkan dukungannya ke Cak Imin di PIlgub Jabar 2024.

Lembaga survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil riset terbarunya mengenai elektabilitas tokoh yang berpotensi masuk dalam bursa Pilkada Jawa Timur 2024.

Sejumlah ketua partai politik (Parpol) di Jawa Timur turut meramaikan bursa Pilgub Jatim 2024.

Meskipun saat ini petahana Khofifah Indar Parawansa masih unggul, elektabilitas para ketua parpol dinilai memiliki modal awal yang kuat untuk berkompetisi.
Dalam survei ARCI periode Maret 2024, setidaknya ada tiga nama ketua parpol di Jawa Timur yang muncul dalam bursa calon gubernur maupun calon wakil gubernur untuk Pilgub Jatim 2024.

Mereka adalah Ketua Demokrat Jatim, Emil Dardak; Ketua Gerindra Jatim, Anwar Sadad; dan Ketua Golkar Jatim, Sarmuji.

Survei ARCI ini dilakukan pada periode 15-23 Maret 2024 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Partisipan survei mencakup 1.200 responden dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Margin of error survei ini sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, menjelaskan bahwa dalam pertanyaan terbuka atau top of mind, Khofifah Indar Parawansa mendapat angka elektabilitas sebesar 39,2 persen.

Di bawah Khofifah, terdapat Emil Dardak dengan 16,7 persen, Anwar Sadad 9,5 persen, Tri Rismaharini 9,4 persen, dan Sarmuji 8,2 persen.

"Top of mind adalah pilihan kandidat Gubernur yang dipilih secara spontan oleh masyarakat Jawa Timur atau responden," kata Baihaki dalam paparan hasil surveinya, dikutip Kamis (28/3/2024).

Masuknya sejumlah ketua parpol pada bursa cagub ini, dinilai Baihaki lebih kepada pengenalan masyarakat terhadap figur.

Emil misalnya, merupakan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024, sehingga memiliki popularitas di masyarakat dan turut masuk di bursa pilgub.

Begitu pula dengan Sadad. Politisi yang pada Pemilu 2024 terpilih sebagai anggota DPR RI itu populer, utamanya di kawasan tapal kuda. Salah satunya karena ditopang latar belakang Sadad yang merupakan Keluarga Ponpes Sidogiri.

Sehingga, Baihaki menyebut, tidak heran nama Sadad juga masuk bursa di top of mind.
Pasca Pileg dan Pilpres, Baihaki juga menilai Sadad relatif rajin melakukan berbagai kegiatan baik sebagai ketua partai maupun Wakil Ketua DPRD Jatim.

"Apa tujuannya, tentu saya kira Sadad cek ombak untuk Pilgub Jatim 2024," ujarnya.

Namun, melihat Gerindra yang sudah memberikan tiket pencalonan kepada Khofifah, Baihaki menilai peluang Sadad running lebih rasional di posisi cawagub. Peluang itu dinilai terbuka.

"Di bursa Cagub sudah mulai kompetitif, namun paling rasional saya melihat tentu untuk posisi menjadi wakil dari Khofifah," jelasnya.

Di samping nama Emil dan Sadad, juga ada nama Sarmuji selaku Ketua Golkar Jatim sekaligus wakil ketua Komisi VI DPR RI.

Dalam survei yang digelar oleh ARCI pada kategori top of mind, elektabilitas Sarmuji berada di angka 8,2 persen.

Dalam analisa Baihaki, Sarmuji juga memiliki peluang. *** @taufik/red

#Pilgub Jatim 2024
#Pilgub Jatim
#Khofifah Indar Parawansa
#Ketum Muslimat NU
#PKB
#PDIP
#Cak Imin
#Risma