Selama 4 Hari, 2 Kecamatan Di Pasuruan Jawa Timur Masih Terendam Banjir
"(Banjir di Pasuruan) belum surut," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur, Satriyo Nur Seno, saat dihubungi wartawan.
Ia menjelaskan, ada dua kecamatan yang terdampak banjir di Pasuruan dan sampai Selasa ini belum surut, yaitu Kecamatan Beji terdiri dari Desa Kedungringin, Kedungboto, dan Cangking Malang. Hingga pukul 10.00 WIB, ketinggian air di tiga desa itu mencapai 10-80 sentimeter.
Genangan juga masih terjadi di Kecamatan Gempol, yaitu di Desa Gempol, Kejapanan dan Legok. Ketinggian air saat ini 20-50 cm. Dari kedua kecamatan di Kabupaten Pasuruan itu, total sebanyak 4.979 KK yang terdampak.
Selain di Pasuruan, genangan air juga belum surut di dua kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Yaitu Kecamatan Tanggulangin terdiri dari Desa Kedungbanteng, Banjarasri, Banjarpanji dan Kalitengah; dan Kecamatan Porong ada di Desa Kesambi, Pesawahan, Pamotan dan Gedang. Ketinggian air mencapai sana mencapai 10-20 sentimeter.
Banjir yang semula terjadi di Mojokerto, Ngawi, Jombang, dan Pacitan sudah surut. Sebelumnya, beberapa desa terdampak banjir di Kabupaten Mojokerto, yaitu di Dusun Donorejo, Desa Jasem, Kecamatan Ngoro; Dusun Ngengor, Desa Ngarjo, Kecamatan Mojoanyar; Dusun Mojogeneng, Desa Sadartengah, Kecamatan Mojoanyar, Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar dipastikan telah surut.
Begitu juga di Ngawi, tepatnya di Desa Simo, Sumengko, Tirak, Purwosari, Dinden, Kendung, Kecamatan Kwadungan; Desa Waruk Tengah, Gandrai, Pleset, Ngompro, Kecamatan Pangkur; Desa Kasreman, Kecamatan Geneng; Desa Bendo, Kecataman Padas; Desa Mangunharjo, Kecamatan Ngawi.
Banjir di Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, juga sudah surut. Begitu juga di di Dusun Jati, Desa Purworejo, Dusun krajan Bugel, Desa Purworejo, Desa Kayen, Dusun Nitikan, Desa Sukoharjo, Dusun Krajan, Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan; Dusun Nglaos, Desa Banjarjo, Dusun Purwosari, Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.
Satriyo mengatakan, sejak Senin kemarin BPBD Jatim telah menurunkan TRC dan perahu karet untuk membantu evakuasi maupun pengiriman logistik. "Kemudian mengiriman bahan makanan. Dinsos provinsi dan Tagana juga telah mendirikan dapur umum untuk mensupport kebutuhan makan warga," ujarnya. (Mulyadi).





